Hukum Mencabut Uban - Uban adalah rambut putih yang tumbuh apabila usia telah menginjak tua. Uban boleh tumbuh di kepala, wajah atau janggut. Itulah fasa kehidupan yang akan dilewati oleh setiap insan sebagaimana firman Allah Ta’ala.
Ramai manusia zaman sekarang sangat suka mencabut uban atau rambut yang sudah menjadi warna keputihan tanpa mengetahui hukumnya. Ramai juga yang tidak tahu langsung tentang hukum mencabut uban. Saya kongsikan artikel berikut sebagai ilmu dan panduan buat diri sendiri dan pembaca tersayang.
Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi serta Nasa'i dengan isnad-isnad yang bagus. Imam Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
1) Makruh
Makruh mencabut uban ataupun janggut yang beruban dan makruh membakarnya dengan api ataupun sebagainya supaya nampak seperti orang yang sudah tua. (Mughni al-Muhtaj, kitab al-udhiyyah fasal fi al-aqiqah: 4/374)
Para ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah juga berpendapat bahwa mencabut uban adalah makruh.
Larangan mencabut uban ini telah disebutkan dalam hadis daripada ‘Amr bin Syu‘aib daripada ayahnya daripada neneknya berkata yang maksudnya :
“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang daripada mencabut uban (kepala atau janggut) dan Baginda bersabda: “Sesungguhnya uban itu cahaya orang muslim.”
(Hadis riwayat at-Tirmidzi)
Hadis yang lain, daripada ‘Amr bin Syu‘aib daripada ayahnya daripada neneknya berkata yang maksudnya :
Maksudnya: “Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jangan kamu cabut uban. Tiada daripada seorang muslim beruban dengan satu uban di dalam Islam, berkata Musaddad (periwayat) daripada Sufyan: “Melainkan bagi uban itu cahaya di hari qiamat.” Sementara katanya (periwayat) dalam hadis Yahya: “Melainkan Allah menulis baginya dengan sehelai uban itu satu kebajikan dan menggugurkan daripadanya (orang itu) dengan sehelai uban itu satu kesalahan.”
(Hadis riwayat Abu Daud).
2) Haram
Ada pula pendapat para ulama' dan sahabat rasullulah SAW mengatakan jika dijelaskan dan dilarang dengan tegas, maka jatuh hukumnya haram.
Hukum mencabut uban dapat dikatakan haram kerana ada dalil tegas mengenai hal ini, sedangkan majoriti ulama mengatakan hukumnya adalah makruh. Namun sebagai seorang muslim yang ingin selalu mengikuti petunjuk Nabi SAW dan agar tidak kehilangan cahaya di hari kiamat kelak, maka seharusnya seorang muslim membiarkan ubannya (tidak perlu dicabut).
Syaikh Muhammad bin Sholeh Al Utsaimin Rahimahullah mengatakan, “Adapun mencabut uban dari janggut atau uban dari rambut yang tumbuh di wajah, maka perbuatan seperti ini diharamkan kerana termasuk an- namsh. An namsh adalah perbuatan mencabut rambut yang tumbuh di wajah dan janggut.
Ramai manusia zaman sekarang sangat suka mencabut uban atau rambut yang sudah menjadi warna keputihan tanpa mengetahui hukumnya. Ramai juga yang tidak tahu langsung tentang hukum mencabut uban. Saya kongsikan artikel berikut sebagai ilmu dan panduan buat diri sendiri dan pembaca tersayang.
"Janganlah engkau semua mencabuti uban, sebab uban itu adalah merupakan cahaya seorang Muslim pada hari kiamat."
Hadis hasan yang diriwayatkan oleh Imam-imam Abu Dawud dan Termidzi serta Nasa'i dengan isnad-isnad yang bagus. Imam Termidzi mengatakan bahwa ini adalah Hadis hasan.
Hukum Mencabut Uban
1) Makruh
Makruh mencabut uban ataupun janggut yang beruban dan makruh membakarnya dengan api ataupun sebagainya supaya nampak seperti orang yang sudah tua. (Mughni al-Muhtaj, kitab al-udhiyyah fasal fi al-aqiqah: 4/374)
Para ulama Malikiyah, Syafi’iyah, dan Hanabilah juga berpendapat bahwa mencabut uban adalah makruh.
Larangan mencabut uban ini telah disebutkan dalam hadis daripada ‘Amr bin Syu‘aib daripada ayahnya daripada neneknya berkata yang maksudnya :
“Sesungguhnya Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam melarang daripada mencabut uban (kepala atau janggut) dan Baginda bersabda: “Sesungguhnya uban itu cahaya orang muslim.”
(Hadis riwayat at-Tirmidzi)
Hadis yang lain, daripada ‘Amr bin Syu‘aib daripada ayahnya daripada neneknya berkata yang maksudnya :
Maksudnya: “Bersabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam: “Jangan kamu cabut uban. Tiada daripada seorang muslim beruban dengan satu uban di dalam Islam, berkata Musaddad (periwayat) daripada Sufyan: “Melainkan bagi uban itu cahaya di hari qiamat.” Sementara katanya (periwayat) dalam hadis Yahya: “Melainkan Allah menulis baginya dengan sehelai uban itu satu kebajikan dan menggugurkan daripadanya (orang itu) dengan sehelai uban itu satu kesalahan.”
(Hadis riwayat Abu Daud).
2) Haram
Ada pula pendapat para ulama' dan sahabat rasullulah SAW mengatakan jika dijelaskan dan dilarang dengan tegas, maka jatuh hukumnya haram.
Hukum mencabut uban dapat dikatakan haram kerana ada dalil tegas mengenai hal ini, sedangkan majoriti ulama mengatakan hukumnya adalah makruh. Namun sebagai seorang muslim yang ingin selalu mengikuti petunjuk Nabi SAW dan agar tidak kehilangan cahaya di hari kiamat kelak, maka seharusnya seorang muslim membiarkan ubannya (tidak perlu dicabut).
Padahal terdapat hadis yang menjelaskan bahwa Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melaknat orang yang melakukan an namsh.” (Majmu’ Fatawa wa Rosa’il Ibnu ‘Utsaimin, 11/80, Asy Syamilah)
Dengan tidak mencabut uban inilah dia akan mendapat tiga keutamaan:
1. Allah akan mencatatnya kebaikan,
2. Menghapuskan kesalahan serta
3. Akan meninggikan darjat seorang muslim kerana uban yang dia jaga di dunia. Namun, jika uban tersebut berada pada janggut atau rambut yang tumbuh di wajah, maka ini jelas haramnya.
Wallahu a’lam.
Pendapat dan perbincangan di atas adalah saya ambil daripada website untuk pengetahuan sendiri yang cetek ilmu tentangnya dan juga sebagai maklumat yang boleh dimanfaatkan bersama-sama.
4 Comments
Salam Syawal...
ReplyDeleteterimakasih info yang sangat menarik dan berguna....alhamdulillah ^^,
klu semua uban boleh dicabut , maka botaklah kepala ... heheheeee
ReplyDeletesebab tu biarkan je
ReplyDeleteAllah ciptakan uban bersebab...s3bb pe uban wrna putih sbb nk ingtkn kita dgn kain kapan...
ReplyDeleteBoleh komen jika mahu, boleh LIKE jika suka. TERIMAKASIH.