Bersangka baik dengan sahabat - Sahabat adalah seperti saudara kita sendiri apatah lagi jika persahabatan dijalinkan dengan orang yang seagama dengan kita. Selalu kita dengar ceramah dari Ustaz dan ustazah bahawa umat islam semuanya bersaudara. Alangkah indah jika beberapa billion penduduk dunia ini yang beragama islam tidak bermusuhan sesama mereka. Tentu kita semua hidup dalam aman dan tenteram, kan?
Tetapi itulah namanya manusia. Rambut sama hitam tetapi hati lain-lain! Dan kebanyakan permusuhan berlaku kerana wujudnya sangkaan yang tidak benar antara satu sama lain.
1. Sentiasa menyimpan rasa hormat terhadapnya
2. Percaya kepada tindak tanduknya
3. Menanamkan rasa redha terhadap segala perbuatannya
4. Berfikiran terbuka
5. Tidak berdendam dengan sikap dan kata-katanya
6. Sentiasa berbincang jika menghadapi masalah
Jadi, apakah yang dimaksudkan dengan prasangka itu? Dalam Al Quran, prasangka disebut dengan az-Zhann. Syekh Mahmud al-Mishri dalam kitab Mausu'ah min Akhlaqir-Rasul, menjelaskan secara lengkap tentang jenis-jenis prasangka.
Menurut Syekh al-Mishri, ada empat macam prasangka yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Prasangka yang diharamkan. Prasangka yang termasuk kategori haram itu adalah berprasangka buruk terhadap Allah serta berprasangka buruk terhadap kaum Muslimin yang adil.
2. Prasangka yang diperbolehkan. ''Prasangka yang diperbolehkan adalah yang terlintas dalam hati seorang Muslim kepada saudaranya karena adanya hal yang mencurigakan,'' papar Syekh al-Mishri.
3. Prasangka yang digalakkan. Menurutnya, prasangka jenis ini adalah prasangka yang baik terhadap sesama Muslim.
4. Prasangka yang diperintahkan. Menurut Syekh al-Mishri, prasangka yang diperintahkan adalah prasangka dalam hal ibadah dan hukum yang belum ada nashnya. ''Dalam hal ibadah, kita cukup berdasarkan prasangka yang kuat, seperti menerima kesaksian dari saksi yang adil, mencari arah kiblat, mentaksir kerosakan-kerosakan, dan denda yang tidak ada nash yang menentukan jumlah atau kadarnya,'' ungkapnya.
Oleh itu kita digalakkan berbaik sangka sesama kita walaupun dengan musuh kita. Apatah lagi dengan sahabat kita yang telah kita anggap seperti saudara kita sendiri.
Tetapi itulah namanya manusia. Rambut sama hitam tetapi hati lain-lain! Dan kebanyakan permusuhan berlaku kerana wujudnya sangkaan yang tidak benar antara satu sama lain.
Cara berbaik sangka dengan sahabat
1. Sentiasa menyimpan rasa hormat terhadapnya
2. Percaya kepada tindak tanduknya
3. Menanamkan rasa redha terhadap segala perbuatannya
4. Berfikiran terbuka
5. Tidak berdendam dengan sikap dan kata-katanya
6. Sentiasa berbincang jika menghadapi masalah
7. Sentiasa mendoakan yang baik-baik terhadap sahabat kita
Jadi, apakah yang dimaksudkan dengan prasangka itu? Dalam Al Quran, prasangka disebut dengan az-Zhann. Syekh Mahmud al-Mishri dalam kitab Mausu'ah min Akhlaqir-Rasul, menjelaskan secara lengkap tentang jenis-jenis prasangka.
Menurut Syekh al-Mishri, ada empat macam prasangka yang sering terjadi dalam kehidupan sehari-hari.
1. Prasangka yang diharamkan. Prasangka yang termasuk kategori haram itu adalah berprasangka buruk terhadap Allah serta berprasangka buruk terhadap kaum Muslimin yang adil.
2. Prasangka yang diperbolehkan. ''Prasangka yang diperbolehkan adalah yang terlintas dalam hati seorang Muslim kepada saudaranya karena adanya hal yang mencurigakan,'' papar Syekh al-Mishri.
3. Prasangka yang digalakkan. Menurutnya, prasangka jenis ini adalah prasangka yang baik terhadap sesama Muslim.
4. Prasangka yang diperintahkan. Menurut Syekh al-Mishri, prasangka yang diperintahkan adalah prasangka dalam hal ibadah dan hukum yang belum ada nashnya. ''Dalam hal ibadah, kita cukup berdasarkan prasangka yang kuat, seperti menerima kesaksian dari saksi yang adil, mencari arah kiblat, mentaksir kerosakan-kerosakan, dan denda yang tidak ada nash yang menentukan jumlah atau kadarnya,'' ungkapnya.
Oleh itu kita digalakkan berbaik sangka sesama kita walaupun dengan musuh kita. Apatah lagi dengan sahabat kita yang telah kita anggap seperti saudara kita sendiri.
Jenis-jenis Prasangka
Sufyan ats-Tsauri menjelaskan ada dua jenis prasangka, iaitu berdosa dan tidak berdosa. Prasangka yang berdosa, ialah jika seseorang berprasangka dan mengucapkannya kepada orang lain. Sedangkan, yang tak berdosa adalah prasangka yang tidak diucapkan atau disebarkan kepada orang lain.
Rasulullah SAW menegaskan dalam hadisnya, ''Jauhilah olehmu prasangka. Sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.'' (Muttafaq 'alaih).
Tiga hari menjelang wafat, Rasulullah SAW bersabda, ''Janganlah seseorang meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah SWT.'' (HR Muslim, hadis sahih).
Rasulullah SAW menegaskan dalam hadisnya, ''Jauhilah olehmu prasangka. Sesungguhnya prasangka itu adalah perkataan yang paling dusta.'' (Muttafaq 'alaih).
Tiga hari menjelang wafat, Rasulullah SAW bersabda, ''Janganlah seseorang meninggal dunia, kecuali dalam keadaan berbaik sangka terhadap Allah SWT.'' (HR Muslim, hadis sahih).
Oleh itu, mari kita sama-sama bermaaf-maafan dan bersangka baik terhadap sahabat yang kita kasihi. Sahabat yang baik adalah seseorang yang memahami kesusahan kita tetapi masih tetap memberikan galakan walaupun melalui cara yang sukar.
Saya sayang sahabat-sahabat saya selama-lamanya...
1 Comments
sentiasa buat baik dengan sahabat, semoga Allah juga memberi sahabat sejati untuk kita
ReplyDeleteBoleh komen jika mahu, boleh LIKE jika suka. TERIMAKASIH.